Apa nilai filsafat menurut Saudara?
Uraikan!
Kebanyak orang selalu melihat segala sesuatu hanya dari
kebutuhan dan kegunaan materialnya saja, padahal yang harus disadari bahwa
setiap orang tidak hanya perlu menyediakan makanan untuk tubuh namun juga
perlu menyediakan makanan untuk pikiran, Disinilah nilai dari filsafat itu
sendiri yaitu kualitas berpikir, bagaimanapun juga pada akhirnya apabila
sudah tidak ada lagi kemiskinan, dan penyakit dapat ditekan serendah
mungkin, maka kekayaan materi tidak lebih berharga daripada masyarakat yang
memiliki kualitas berpikir yang tinggi dan komprehensif. Pada dasarnya nilai
dalam Filsafat banyak memiliki keunggulan untuk manusia itu sendiri, bahwa
manusia yang memiliki fondasi filsafat dapat menjalani hidup tanpa terbatasi
oleh segala kebiasaan, kepercayaan, keyakinan yang telah tumbuh baik dalam
lingkungannya maupun di dalam alam pikirannya sendiri, karena di dalam filsafat
manusia akan terus dituntut untuk melakukan verifikasi dan rasionalitas atas
segala.
Uraikanlah sistematika filsafat dan
terangkan apakah pembagian sistematika itu bersifat rigid (ketat)?
Sistematika
Filsafat dibagi ke dalam 3 bidang, Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi.
Meskipun terdapat pengkatogorian berdasarkan bidang pembelajaran filsafat tidak
bersifat rigid seperti ilmu pengetahuan kebanyakan, karena kelas-kelas yang
dibentuk tidak membatasi ruang gerak filsafat, tidak ada pembatasan objek
kajian, atau metode khusus. Tidak seperti ilmu pengetahuan yang lain yang
seolah membuat dinding tebal antar ilmu pengetahuan, Sistematika Filsafat
sendiri berfungsi lebih sebagai pemisahan ruang kerja namun masih bekerja
dengan kacamata (cara kerja) yang sama dan saling berkaitan satu sama
lain. Dibawah ini uraian singkat dari sistematika filsafat :
·
Ontologi
Ontologi
dikenal dengan istilah “filsafat hakikat”. Ada yang memasukkan ontologi ke dalam
bidang “metafisika” bersama filsafat alam (kosmologi), filsafat
manusia, dan filsafat ketuhanan.
Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai filsafat yang mempelajari
realitas atau kenyataan konkret secara kritis. Hakekat kenyataan atau realitas
memang bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang: -
Kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) itu tampil
dalam jumlah tunggal atau jamak. Pendekatan
ini melahirkan aliran-aliran sebagai berikut: monoisme, dualisme dan
pluralisme. - Kualitatif yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan
(realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang
memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar