Minggu, 03 Januari 2016

nilai filsafat



Apa nilai filsafat menurut Saudara? Uraikan!

Kebanyak orang selalu melihat segala sesuatu hanya dari kebutuhan dan kegunaan materialnya saja, padahal yang harus disadari bahwa setiap orang tidak hanya  perlu menyediakan makanan untuk tubuh namun juga perlu menyediakan makanan untuk pikiran, Disinilah nilai dari filsafat itu sendiri yaitu kualitas berpikir,  bagaimanapun juga pada akhirnya apabila sudah tidak ada lagi kemiskinan, dan  penyakit dapat ditekan serendah mungkin, maka kekayaan materi tidak lebih berharga daripada masyarakat yang memiliki kualitas berpikir yang tinggi dan komprehensif. Pada dasarnya nilai dalam Filsafat banyak memiliki keunggulan untuk manusia itu sendiri, bahwa manusia yang memiliki fondasi filsafat dapat menjalani hidup tanpa terbatasi oleh segala kebiasaan, kepercayaan, keyakinan yang telah tumbuh baik dalam lingkungannya maupun di dalam alam pikirannya sendiri, karena di dalam filsafat manusia akan terus dituntut untuk melakukan verifikasi dan rasionalitas atas segala.
                                                                                                                     
Uraikanlah sistematika filsafat dan terangkan apakah pembagian  sistematika itu bersifat rigid (ketat)?

Sistematika Filsafat dibagi ke dalam 3 bidang, Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi. Meskipun terdapat pengkatogorian berdasarkan bidang pembelajaran filsafat tidak bersifat rigid seperti ilmu pengetahuan kebanyakan, karena kelas-kelas yang dibentuk tidak membatasi ruang gerak filsafat, tidak ada pembatasan objek kajian, atau metode khusus. Tidak seperti ilmu pengetahuan yang lain yang seolah membuat dinding tebal antar ilmu pengetahuan, Sistematika Filsafat sendiri berfungsi lebih sebagai pemisahan ruang kerja namun masih bekerja dengan kacamata (cara kerja) yang sama dan saling  berkaitan satu sama lain. Dibawah ini uraian singkat dari sistematika filsafat :
·         Ontologi
Ontologi dikenal dengan istilah “filsafat hakikat”. Ada yang memasukkan ontologi ke dalam bidang “metafisika” bersama filsafat alam (kosmologi), filsafat
manusia, dan filsafat ketuhanan. Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai filsafat yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. Hakekat kenyataan atau realitas memang  bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang: - Kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) itu tampil dalam jumlah tunggal atau jamak.  Pendekatan ini melahirkan aliran-aliran sebagai  berikut: monoisme, dualisme dan pluralisme. - Kualitatif yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan,  bunga mawar yang berbau harum.


                                                                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar