KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah yang telah meberikan karuianya berupa pikiran sehingga kami
bisa menbuat makalah ini yaitu sebagai rasa syukur kami, sebagai hambanya.
Salawat serta salam bagi junjungan kita Nabi mulia. Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan semua umatnya.
Terima
kasih kepada teman-teman yang telah memberikan masukan untuk pembuatan makalah
kami mohon atas saran dan kritikannya dari para pembacanya, semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi semua orang yang telah membacanya.
Serang, Oktober 2015
penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian filsafat
2.2 sejarah filsafat
2.3 manfaat filsafat sejarah
2.4 tujuan filsafat sejarah
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
3.2 saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
belakang masalah
Awalnya filsafat disebut sebagai
ilmu pengetahuan sebab filsafat seakan-akan mampu menjawab pertanyaan tentang
segala sesuatu atau segala hal yang berhubungan dengan alam semesta maupun
manusia dengan segala problematika dan kehidupannya. Namun seiring dengan
perubahan zaman perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melahirkan
berbagai disiplin ilmu baru dengan masing-masing spesialisnya, filsafat
seakan-akan telah berubah fungsi dan perannya.
2.
Rumusan
masalah
1.
Apa
pengertian filsafat?
2.
Apa
pengertian sejarah filsafat?
3.
Apa
manfaat filsafat sejarah?
3.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui tentang filsafat
2.
Untuk
mengetahui tentang sejarah filsafat
3.
Untuk
mengetahui manfaat filsafat sejarah
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
filsafat
Filsafat adalah ilmu yang
berusaha mempelajari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu
berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap
seseorang yang sadar akan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara
mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas yang menyeluruh dengan segala
hubungan
Filsafat adalah study tentang
seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dijabarkan dalam
konsep mendasar. Filsafat tidak dialami dengan melakukan eksperimen-eksperimen
dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis,
mencari solusi, emberikan argument dan alasan tepat untuk solusi tertentu.
Filsafat menurut John Brubacher
bahwa filsafata berasal dari kata yunani filos dan sofia yang berarti cinta
kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari itu di artikan cita pada umumnya, pad
proses pertumbuhan ilmu pengetahuan yang hanya terdapat dalam apa yang kita
kenal dengan filsafat.
B.
Filsafat
sejarah
·
Filsafat
sejarah
Awal perkembangan filsasfat, filsafat meliputi seluruh jenis
ilmu pengetahuan. Pada masa ini pengetahuan belum terpecah-pecah dan
terspesialisasi. Namun pada masa Renaissannce abad ke 17 dans sesudahnya, ilmu
pengetahuan mengalami perkembangan yang luar biasa sehingga memisahkan diri
dari filsafat. Setelah filsafat pecah menjadi berbagai disiplin ilmu, aktivitas
filsafat tidak mati, tetapi hidup dengan bercorak baru sebagai ilmu istimewa
yang mencoba memecahkan masalah yang tidak terpecah oleh jangkauan ilmu.
Filsafat kemudian memiliki cabang-cabangnya.
De Vos, dalam E.N.S.I.E ( Eertse
Nederlandse Systematich Ingeriche Encyclopedie ), menggolongkan cabang-cabang
filsafat sebagai berikut:
a.
Metafisika
b.
Logika
c.
Ajaran
tentang ilmu pengetahuan
d.
Filsafat
alam
e.
Filsafat
kebudayaan
f.
Filsafat
sejarah
g.
Estetika
h.
Etika
i.
Antroplogi
Kajian
ilmu sejarah mengkaji masalah waktu dan peristiwa. Jadi filsafat sejarah adalah
ilmu filsafat yang memberi jawaban atau sebab dan alasan segala peristiwa
sejarah. Jelasnya, filsafat sejarah adalah salah satu bagian filsafat yang
menyelidiki sebab-sebab terakhir dari suatu peristiwa, serta ingin memberikan
jawaban atas sebab dan alasan segala peristiwa sejarah.
Filsafat
sejarah berusaha mencari penjelasan serta berusaha masuk kedalam dan pikiran
cita-cita manusia sendiri dan memberikan keterangan tentang bagaimana munculnya
suatu Negara, bagaimana proses perkembangan kebudayaannya sampai mencapai puncak kejayaannya dan akhirnya
mengalami kemunduran seperti pernah dialami oleh Negara-negara pada zaman yang lalu disertai peran pemimpin terkenal
sebagai subjek pembuatan sejarah pada zamannya ( Tamburaka, 1990:130).
Menurut Al Kudhairi , filsafat
sejarah adalah tujuan terhadap peristiwa-peristiwa historis untuk mengetahui
factor-faktor essensial yang mengendalikan perjalanan peristiwa-peristiwa
istoris itu, untuk kemudian mengikhtisarkan hokum-hukum yang tetap. Yang mengarahkan
perkembangan berbagai bangsa dan Negara berbagai masa dan generasi.sementara
itu, F Laurent mengatakan sejarah tidak mungkin hanya merupakan seperangkat
rangkaian peristiwa yang tanpa tujuan atau makna. Dimana sejarah tunduk
sepenuhnya pada hakekat Tuhan seperti peristiwa alam yang tunduk pada
hukum-hukum yang mengendalikan.
Menurut
prof. Sartono Kartodirjo filsafat sejarah adalahsalah satu bagian filsafat yang
berusaha memberikan jawaban terhadap pertanyaan mengenai makna suatu proses
peristiwa sejarah. Manusia berbudaya tidak puas dengan pengetahuan sejarah,
dicarinya makna yang menguasai kejadian-kejadian sejarah. Dicarinya hubungan
antara fakta-fakta dan sampai kepada asal dan tujuannya. Kekuatan apakah yang
menggerakan sejarah kearah tujuannya? Bagaimana proses sejarah itu? ( Sartono
Kartodirdjo 1990:78-79).
Sedangkan kedudukan atau status
filsafat sejarah di jelaskan pula oleh The Liang Bie “ filsafat sejarah sebagai
anak cabang filsafat yaitu filsafat khusus adalah suatu cabang filsafat yang
mengkaji bidang-bidang khusus. Misalnya spesifik dari pengalaman atau kegiatan
hidup manusia. Filsafat khusus disini terdiri dari: filsafat kebudayaan,
filsafat seni, filsafat politik, filsafat pendidikan dan filsafat sejarah.
Menurut
S. Tulman, filsafat merupakan sebuah anak cabang atau anak ranting dari sejarah
ilmu. Filsafat ilmu dimaksud disini antara lain: ontology ( hakekat
pengetahuan), Epistimology ( cara memproleh pengetahuan), Oksiology ( manfaat
ilmu pengetahuan).
Jadi,
filsafat sejarah adalah cabang dari filsafat yang mempelajari tentang
prinsip-prinsip mendasar ( hakekat) sejarah sejauh dapat ditangkap oleh akal
dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, artinya bersifat
rasional-ilmiah. Filsafat sejarah mempelajari tentang prinsip-prinsip dasar
keilmuan sejarah. Prinsip sejarah membicarakan “ada” sebagai sejarah.
Pertanyaan yang dapat dikemukakan dalam filsafat sejarah adalah struktur
mendasar atau esensi dasar apa yang menyebabkan sejarah ( masa lampau ) itu
menjadi atau hal-hal mendasar apa yang menyebabkan sesuatu itu terjadi atau
berubah. Filsafat sejarah membicarakan hakekat sejarah atau esensi dasar
sejarah.
Sejarah
filsafat
Sejarah
filsafat adalah suatu cabang ilmu yang megkaji tentang sejarah perkembangan
filsafat dari masa kemasa tentang system-sistem filsafat serta penafsiran
secara kritis hasil-hasil pemikiran para filsuf terhadap persoalan-persoalan
filsafat.
Pengertian lain sejarah filsafat
banyak menekanka pada aspek filsafat atau suatu kajian filsafat sehingga
rumusannya sebagai berikut:
Sejarah filsafat adalah museum yang
memuat koleksi dari pendapatan-pendapatan dan pemikiran-pemikiran besar
mengenai isteri hidup.
Dari kedua definisi diatas dengan
konsep yang pertama sebagai definisi oprasional tentang ( sejarah filsafat )
karena didalamnya telah menekankan pokok kajian atau pengertian sejarah serta
pengertian filsafat serta perkembangan filsafat.
Karena disiplin kita adalah ilmu
sejarah, maka tidak ada salahnya juga belajar ilmu filsafat temasuk sejarahnya
C.
Manfaat
filsafat sejarah
Manfaat
filsafat itu sendiri sangat banyak, juga dengan manfaat filsafat sejarah itu
sendiri, terutama untuk pengembangan ilmu sjarah. Jika kita membicarakan
tentang filsafat maka pengaruhnya akan terasa dalam metode keilmuan serta jalannya
suatu teori keilmuan itu sendiri.
Filsafat
sejarah mempunyai manfaat yang begitu besar ketika kita berdapat degan
persoalan-persoalan yang masih abstrak dengan kesejarah itu sendiri. Terkadang
filsafat sejarah itu sendiri itu akhirnya membawa pengaruh terhadap
perkembangan metode sejarah. Tidak heran jika kita perhatikan bahwa metode
sejarah akan berubah-berubah sesuai dengan relefan zamannya.
D.
Tujuan
Sejarah Filsafat
1.
Dengan
filsafat kita bisa menyesuaikan diri, lebih mendidik dan membangun diri sendiri
2.
Dapat
mempertahankan sifat objektif dan mendasar pengetahuan yang objektif, tidak
hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan simpati dan antisipasi saja.
3.
Mengajar
dan melatih kita mmandang dengan luas,. Jadi, menyembuhkan kita kepicikan yang
dapat merugikan perkembangan manusia seutuhnya.
4.
Dengan
filsafat kita diharapkan menjadi orang yang berfikir sendiri, kita dan memiliki
sifat kritis.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sejarah yang berusaha untuk
memastikan suatu tujuan umum yang mengurus dan mengusai suatu kejadian dan
seluruh jalannya sejarah. Sejarah bertujuan menghargai ilmu tentang sejarah.
Saran
Karena disiplin kita adalah ilmu
sejarah, maka tidak ada tidak ada salahnya juga belajar ilmu filsafat termasuk
sejarahnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar