Minggu, 03 Januari 2016

makalah komponen kurikulum



BAB 1
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang masalah
Kurikulum sebagai suau rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang straegis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulu.Begitu pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka didalam penyusunannya memerlukan landasan atau fondasi yang kuat, melalui penelitian dan pemikiran secara mendalam.
            Kurikulum sebagai suatu sistem memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yakni tujuan, materi, metode, media dan evaluasi.Komponen-komponen baik secara sendiri maupun bersama menjadi dasar utama dalam upaya pengembangan sisem pembelajaran.

1.Tujuan
1.   Ingin mengetahui tentang pengertian konsep kurikulum
2.   Ingi mengeahui komponen-komponen dalam kurikulum
2.Ruang lingup                               
a.       Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
b.      Meliputi konsep kurikulum, fungsi kurikulum, komponen kurikulum, pengembangan kurikulum, landasan-landasan pengembangan kurikulum.




BAB II
LANDASAN TEORI
Knowledges (isi atau materi)
School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah)
Evaluation (penilaian)
Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni:
·         Tujuan
·         Isi dan struktur kurikulum
·         Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar)
·         Evaluasi.
Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan komponen-komponen kurikulum.Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu:
·         komponen tujuan
·         komponen isi/materi
·         komponen media (sarana dan prasarana)
·         komponen strategi
·         komponen proses belajar mengajar.
BAB III
PEMBAHASAN
A.Pengertian kurikulum
Arti kurikulum didasarkan tiga teori, yaitu:                                                                   
1.      Kurikulum diartikan sebagai rencana pembelajara
2.      Kuriklum diartikan sebagai pengalaman belajar diperoleh siswa dari sekolah
3.      Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar siswa
Menurut Tyler, kurikulum sama dengan pengajaran. Pengembangan krurikulum sama dengan merencanakan pengajaran.
Kurikulum menurut UU. 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai pendidikan nasional.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggaraan pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan jalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari system pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Kurikulum dapat diumpamakan suatu organisme baik manusia ataupun binatang yang memiliki susunan anatomi tertentu. Unsur atau komponen-komponen dari anatomi tubuh kurikulum yang utama adalah : (1) tujuan; (2) materiatau bahan ajar; (3) strategi, mengajar; (4) organisasi kurikulum; (5) evaluasi dan (6) penyempurnaan pengajaran. Keenam komponen tersebut berkaitan erat antara satu dengan lainnya.
Sebuah kurikulum harus memiliki kesesuaian atau relevansi.Kesesuaian ini meliputi dua hal, pertama kesesuaian kurikulum tuntutan, kebutuhan, kondisi, dan perkembangan masyarakat.Kedua, kesesuaan antara komponen-komponen kurikulum, yaitu sesuai dengan isi dan tujuan, demikian juga dengan evaluasi sesuai dengan proses, isi dan tujuan kurikulum.
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan.
Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangfka mencapai tujuan tersebut.
Komponen merupakan satu system dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

B. Komponen-komponen kurikulum
Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2) materi atau bahan ajar; (3) strategi, mengajar; (4) organisasi kurikulum; (5) evaluasi dan (6) penyempurnaan pengajaran.  Kelima komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan tentang masing-masing komponen tersebut.
1.      Tujuan
Dalam kurikulum, tujuan memegang peranan penting, akan mengarahkan semuaa kegiatan pengajaran dan mewarnai komponen-komponen lainnya. Tujuan kurikulum berdasarkan dua hal.Pertama, perkembangan Tujuan kurikulum pada hakikatnya adalah tujuan dari setiap program pendidikan yang akan diberikan pada anak didik Dalam perspektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat dilihat secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistrm Pendidikan Nasional, bahwa : " Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab".
Tujuan pendidikan antara lain:
·         tujuan Institusional (Kompetensi Lulusan)
Adalah tujuan yang yang harus dicapai oleh suatu lembaga pendidikan, contoh : SD, SMP, SMA
·         Tujuan kurikuler (Standart Kompetensi)
Adalah tujuan bidang studi atau mata pelajaran sehingga mencapai hakikat keilmuan yang ada didalamnya.
·         Tujuan instruksional (Kompetensi Dasar)
Tujuan instruksional (Kompetensi Dasar) dirumuskan sebagai kemampuan-kemampuan yang diharapkan dimiliki anak didik setelah mereka menyelesaikan prosesbelajar mengajar.
a.  Tujuan instruksional Umum (Indikator Umum) : Kemampuan tersebut sifatnya lebih luas dan mendalam.
             b. Tujuan instruksional khusus (Indikator khusus) : Kemampuan lebih terbatas dan harus dapat diukur pada saat berlangsunganya prose belajar mengajar.
Tujuan mata ajaran. Mata ajaran dikelompokan menjadi beberapa bidang studi, yakni:
1). Bidang studi Bahasa dan Seni.                                                            
2). Bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial
3). Bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam
4). Bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Setiap mata ajaran mempunyai tujuan sendiri dan berbeda dengan tujuan yang hendak dicapai oleh mata ajaran lainnya tujuan mata ajaran merupakan penjabaran dari tujuan kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Sebagai contoh, kita pilih tujuan mata ajaran Berhitung, sebagai berikut:
1). Menanamkan, memupuk, dan mengembvangkan pengetahuandan kecakapan dasar berhitung yang praktis.
2). Menanamkan, memupuk, dan mengembangkan kemampuanberpikir logis dan kritis dalam pola berpikir abstrak, sehingga mampu memecahkan soal-soal yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
3). Menanamkan, memupuk dan mengembangkan kemampuan untuk hemat dan pandai menghargai waktu,rasional, ekonomis.
4). Menanamkan, memupuk dan mengembangkan sikap gotong royong, jujur, serta percaya kepada diri sendiri.
2.      Komponen/ Isi materi
Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam Undang-undang pendidikan dalam system pendidkan nasional telah ditetapakana bahwa . . . “ isi kurikulum merupakan bahan kajian dalam pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikannasional” (Bab IX, Ps. 39).
Siswa belajar dalam bentuk interaksi dengan lingkungannya, lingkungan orang-orang, alat-alat, dan ide-ide.Tugas utama seorang guru adalah menciptakan lingkungan tersebut, untuk mendorong siswa melakukan interaksi yang produktif dan memberikan dirancang dalam suatu rencana mengajar. Dalam menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar tidak lepas dari filsafat dan teori pendidikan dikembangkan. Seperti telah dikemukakan di atas bahwa pengembangan kurikulum yang didasari filsafat klasik (perenialisme, essensialisme, eksistensialisme) penguasaan materi pembelajaran menjadi hal yang utama. Dalam hal ini, materi pembelajaran disusun secara logis dan sistematis, dalam bentuk :
Ø  Teori; seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan menspesifikasi hubungan – hubungan antara variabel-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
Ø  Konsep; suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-kekhususan, merupakan definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
Ø  Generalisasi; kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.
Ø  Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.
Ø  Prosedur; yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang harus dilakukan peserta didik.
Ø  Fakta; sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri dari terminologi, orang dan tempat serta kejadian.
Ø  Istilah, kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam materi.
Ø  Contoh/ilustrasi, yaitu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian atau pendapat.
Ø  Definisi:yaitu penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/kata dalam garis besarnya.
Ø  Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.     

Topik-topik atau sub-sub topik tersebut tersusun dalam sekuens tertentu yng membentuk suatu sekuens bahan ajar. Ada beberapa cara untuk menyusun sekuens bahan ajar, yaitu :
a) Sekuens kronologis; susunan materi pembelajaran yang mengandung urutan waktu.
b) Sekuens kausal; susunan materi pembelajaran yang mengandung hubungan sebab-akibat.
c) Sekuens struktural; susunan materi pembelajaran yang mengandung struktur materi.
d) Sekuens logis dan psikologis; sekuensi logis merupakan susunan materi pembelajaran dimulai dari bagian menuju pada keseluruhan, dari yang sederhana menuju kepada yang kompleks. Sedangkan sekuens psikologis sebaliknya dari keseluruhan menuju bagian-bagian, dan dari yang kompleks menuju yang sederhana.Menurut sekuens logis materi pembelajaran disusun dari nyata ke abstrak, dari benda ke teori, dari fungsi ke struktur, dari masalah bagaimana ke masalah mengapa.
e) Sekuens spiral ; susunan materi pembelajaran yang dipusatkan pada topik atau bahan tertentu yang populer dan sederhana, kemudian dikembangkan, diperdalam dan diperluas dengan bahan yang lebih kompleks.
f)Sekuens rangkaian ke belakang; dalam sekuens ini mengajar dimulai dengan langkah akhir dan mundur kebelakang.
g)  Sekuens berdasarkan hierarki belajar; prosedur pembelajaran dimulai menganalisis tujuan-tujuan yang ingin dicapai, kemudian dicari suatu hierarki urutan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi tersebut. Hierarki tersebut menggambarkan urutan perilaku apa yang mula-mula harus dikuasai peserta didik, berturut-berturut sampai dengan perilaku terakhir.

            3. Strategi mengajar                                                
Penyusunan sekuens bahan ajar berhubungan erat dengan strategi atau metode belajar. Pada waktu guru menyusun sekuens suatu bahan ajar, ia juga harus memikirkan strategi mengajar yang sesuai untuk menyajikan bahan ajar. Guru merupakan tokoh sentral di dalam proses pembelajaran dan dipandang sebagai pusat informasi dan pengetahuan. Sedangkan peserta didik hanya dianggap sebagai obyek yang secara pasif menerima sejumlah informasi dari guru.Metode dan teknik pembelajaran yang digunakan pada umumnya bersifat penyajian (ekspositorik) secara massal, seperti ceramah atau seminar.Selain itu, pembelajaran cenderung lebih bersifat tekstual.

            4.Organisasi Kurikulum
Beragamnya pandangan yang mendasari pengembangan kurikulum memunculkan terjadinya keragaman dalam mengorgansiasikan kurikulum. Setidaknya terdapat enam ragam pengorganisasian kurikulum, yaitu:
a)            Mata pelajaran terpisah (isolated subject)
Tiap mata ajaran disampaikan sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya dengan mata ajaran lainnya. Masing-masing diberikan waktu tertentu, dan tidak mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan kemampuan siswa, semua materi diberikan sama.

b)            Mata pelajaran berkorelas
Kolerasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangikelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata ajaran.Prosedur yang ditempuh ialah menyampaikan pokok-pokok yang saling berkolerasi guna memudahkan siswa memahami pelajaran tersebut.
c)            Bidang studi (broad field)
Beberapa mata ajaran sejenis dan memiliki ciri-ciri yang sama dikolerasikan dalam satu bidang pengajaran, misalnya Bidang Studi Bahasa, meliputi membaca, bercerita, mengarang, bercaka-cakap, dansebagainya.
d)           Program yang berpusat pada anak (cild centered)
Program ini adalah orientasi baru dimana kurikulum dititkberatkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata ajaran.
e)            Inti masalah (core program)
Core program adalah suatu program inti berupa suatu inti atau masalah.Masalah itu diambil dari suatu mata ajaran tertentu, misalnya bidang studi IPS.Beberapa mata ajaran lainnya diberikan melalui kegiatan-kegiatan belajar dalam upaya memecahkan masalah tersebut.
f)             Ecletic program
Ecletic program adalah suatu program yang mencari keseimbangan antara organisasi kurikulum yang berpusat pada mata ajaran dan yang berpusat pada peserta didik.

5.       Evaluasi kurikulum
Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditujukan serta menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan.Sebagaimana dikemukakan oleh Wright bahwa : “curriculum evaluation may be defined as the estimation of growth and progress of students toward objectives or values of the curriculum”. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai kriteria.
Evaluasi kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan kebijakan pendidikan pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan dalam kurikulum itu sendiri. Hasil – hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya dalam memahami dan membantu perkembangan peserta didik, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.
Ada pun beberapa model evaluasi kurikulum diantaranya;
ü  Context; yaitu situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam program yang bersangkutan, seperti : kebijakan departemen atau unit kerja yang bersangkutan, sasaran yang ingin dicapai oleh unit kerja dalam kurun waktu tertentu, masalah ketenagaan yang dihadapi dalam unit kerja yang bersangkutan, dan sebagainya.
ü  Input; bahan, peralatan, fasilitas yang disiapkan untuk keperluan pendidikan, seperti : dokumen kurikulum, dan materi pembelajaran yang dikembangkan, staf pengajar, sarana dan pra sarana, media pendidikan yang digunakan dan sebagainya.
ü  Process; pelaksanaan nyata dari program pendidikan tersebut, meliputi : pelaksanaan proses belajar mengajar, pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh para pengajar, penglolaan program, dan lain-lain.
ü  Product, keseluruhan hasil yang dicapai oleh program pendidikan, yang mencakup ; jangka pendek dn jangka lebih panjang.
Model CIPP (Context, Input, Process dan Product) yang bertitik tolak pada pandangan bahwa keberhasilan progran pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti : karakteristik peserta didik dan lingkungan, tujuan program dan peralatan yang digunakan, prosedur dan mekanisme pelaksanaan program itu sendiri. Evaluasi model ini bermaksud membandingkan kinerja (performance) dari berbagai dimensi program dengan sejumlah kriteria tertentu, untuk akhirnya sampai pada deskripsi dan judgment mengenai kekuatan dan kelemahan program yang dievaluasi.

6.      Penyempurnaan Pengajaran
Hasil-hasil evaluasi, baik evaluasi hasil belajar, maupun evaluasi pelaksanaan mengajar secara keseluruhan merupakan umpan balik bagi penyempurnaan-penyempurnaan lebih lanjut.Sesuai dengan komponen-komponen yang dievaluasi, pada dasarnya semua komponen mengajar mempunyai kemungkinan untuk disempurnakan. Suatu komponen mendapatkan prioritas lebih dulu atau mendapatkan penyempurnaan lebih banyak, dilihat dari peranannya dan tingkat kelemahannya ( Rowntree, 1974 Rowntree, 1974: 150-151). Penyempurnaan juga mungkin dilakukan secara langsung begitu didapatkan sesuatu informasi umpan balik, atau ditangguhkan sampai janka waktu tertentu bergantung pada urgensinya dan kemungkinannya mengadakan penyempurnaan. Penyempurnaan mungkin dilaksanakan sendiri oleh guru, tetapi dalam hal-hal tertentu mungkin dibutuhkan bantuan atau saran-saran orang lain baik sesame personalia sekolah atau ahli pendidikan dari luar sekolah. Penyempurnaan juga mungkin bersifat menyeluruh atau hanya menyangkut bagian-bagian tertenu.Semua hal tersebut bergantung pada kesimpulan-kesimpulan hasil evaluasi.
























BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Komponen- komponen yang saling mendukung akan membentuk kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam komponen kurikulum yang perlu diperhatiakan yaitu: Tujuan, Materi, Strategi mengajar, organisasi kurikulum, evaluasi, penyempurnaan pengajaran. Dan setiap komponen memiliki peranan-peranan yang sangat penting dan menentukan agar terciptanya kurikulum yang baik dan benar.
Saran
Pembuatan makalah ini untuk menambahkan wawasan tentang komponen-komponen kurikulum.Kami dapat sarankan bahwa kurikulum adalah sarana untuk mencapainya sebuah tujuan pendidikan yang lebih baik lagi.














Daftar pustaka
Kurikulum.info/2014/12/komponen-kurikulum-menurut-para-ahli.html
Ari Saeful Bahri di 8:31 PM
Nana syaodih Sukmadinata.Pengembangan Kurikulum dan Praktek,remaja rosdakarya:Bandung halaman 102
Nana syaodih Sukmadinata.Pengembangan Kurikulum dan Praktek,remaja rosdakarya:Bandung 104
Prof. Dr. Hamalik  Oemar (1994), Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta :PT.Bumi Aksara halaman 23
Prof. Dr. Hamalik  Oemar (1994), Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta:PT.Bumi Aksara halaman 24
Prof. Dr. Hamalik  Oemar (1994), Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta :PT.Bumi Aksara halaman 25
Prof. Dr. Hamalik  Oemar (1994), Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta :PT.Bumi Aksara halaman 26



1 komentar:

  1. trimakasih atas infonya.
    minta izin copas buat tugas ya... sukses selalu.

    BalasHapus